Wednesday, December 23, 2009

Inflasi 101

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.

Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.

Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.

Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu :

(1) Kenaikan harga misalnya bahan baku
(2) Kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

(1) Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
(2) Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
(3) Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
(4) Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Salah satu cara mengukur inflasi adalah dengan menggunakan IHK (Indeks Harga Konsumen) yang kemudian dicari nilai Laju Inflasinya.

Contoh Soal :

Kita asumsikan tahun dasarnya adalah tahun 1999 yang mana harga beras Rp. 2.500,- per kilogram dan pada tahun 2000 harga beras Rp. 2.800,- per kilogram. Lalu berapa laju Inflasi di tahun 2000 ?

Jawab :

IHK 1999 = (2500/2500) x 100% = 100%
IHK 2000 = (2800/2500) x 100% = 112%

Laju Inflasi tahun 2000 = {(112-100)/100} x 100% = 12%

Dampak Inflasi

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Perlu diketahui bahwa Inflasi Bulan Maret tahun 2009 diperkirakan 0,1-0,3%

Pustaka

(1) http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
(2) http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=7&fname=eko203_12.htm
(3) http://www.mediaindonesia.com/read/2009/03/03/67223/4/2/Inflasi_Bulan_Maret_Diprakirakan_Lebih_Lunak

Semoga ada manfaatnya
pk

No comments:

Post a Comment